Judul asli buku : Angels & Demons
judul terjemahan : Malaikat dan Iblis
penerbit : Serambi Ilmu Semesta
kota terbit : Jakarta
tahun terbit : 2005
halaman : 651 halaman
Novel
ini mengingatkan kita pada novel karya Dan Brown yang berjudul “The Da
Vinci Code”. Begitu kita membaca baris pertama dalam karangan ini, kita
tidak akan melepaskan baris-baris berikutnya begitu saja. Novel ini
mengambil tema tentang konspirasi antara umat kristani dengan sebuah
persaudaraan kuno (seperti dalam “The Da Vinci Code”). Kali ini Dan
mengambil latar di Roma, tepatnya di Vatican city, negara terkecil di
dunia. Kota suci bagi umat kristiani.
Perseteruan
antara gereja dan ilmu pengetahuan telah berlangsung sangat lama. Hal
ini menggugah seorang ilmuwan religius bernama Leonardo Vetra untuk
membuktikan bahwa ilmu pengetahuan mampu membuktikan kekuasaan Tuhan.
Vetra ingin mengatakan pada dunia bahwa ia mampu membuat perselisihan
antara gereja dengan ilmuwan dunia berakhir. Akhirnya, ia bersama anak
perempuannya menciptakan teknologi yang sangat mengagumkan, bernama antimateri. Antimateri
adalah lawan dari materi. Antimateri sangat berguna jika digunakan
sebagai energi yang tepat guna. Akan tetapi, penemuan itu bisa menadi
sangat berbahaya karena bisa meledak jika bersentuhan dengan apapun,
bahkan dengan udara. Seiring berjalannya waktu, Robert Langdon menerima
fax dari seseorang di CERN, bahwa ada pembunuhan yang melibatkan
kelompok persaudaraan kuno, Illuminati. Leonardo Vetra dibunuh!
Antimateri dicuri oleh orang yang belum diketahui! Perjalanan Langdon
berlanjut menjadi serentetan hal yang tak terduga sebelumnya..
Karya
ini memang luar biasa menggugah nalar kita untuk berpikir secara
rasional. Setiap bingkainya terdapat kejutan yang tidak kita duga
sebelumnya. Dan mampu membuat pembaca merasa bahwa dirinya benar-benar
sedang berada dalam kejadian yang luar biasa langka itu. membuat karya
seperti ini tentu membutuhkan penelitian yang sangat mendalam tentang
Vatican, Roma, Illuminati, dan hal apapun yang terkait dengan novel ini.
Seperti biasa, Dan menceritakan kejadian 24 jam dalam 625 halaman
novelnya. Sungguh mencengangkan bisa menulis novel faksi yang penuh
kontroversi.
No comments:
Post a Comment